Kebun cabe organik |
Budidaya cabe dan sayuran organik
merupakan produk yang bebas dari pestisida atau tanpa penggunaan bahan-bahan
kimia seperti racun rumput pada saat pembukaan lahan, racun hama saat
pengendalian hama dan penyakit dan pupuk buatan atau pupuk anorganik dalam
upaya meningkatkan kesuburan dan produksi tanaman. Bertani ornagik sebenarnya
bagi masyarakat desa dan masyarakat adat bukanlah hal yang sulit, mereka telah
terbiasa dengan cara bertani secara turun-temurun, menanam tanaman pangan,
sayuran bahkan Cabe pun di budidayakan dengan tanpa pestisida buatan. mereka
hanya mengenal teknik budidaya yang alami dari para leluhur mereka.
Perkembangan teknologi yang telah merambah sampai
kepada petani di pedesaan dan masyarakat lokal/adat telah memaksa mereka untuk
mengikuti penerapan teknologi budidaya pertanian yang banyak menggunakan
pestisida, pupuk buatan yang disosialisasikan oleh pemerintah dengan maksud
untuk memaksimalkan hasil produksi.
Teknologi terapan dengan penggunaan pupuk,
pestisida dalam budidaya pertanian dan perkebunan telah menciptakan
ketergantungan baru dan secara berkelanjutan bagi petani di pedesaan dan
masyarakat adat untuk kegiatan budidaya mereka. Mereka di anggap tidak menerima
teknologi di sektor pertanian dan perkebunan jika tidak menggunakan pupuk dan
pestisida, mereka di anggap golongan lagard ( sulit menerima perubahan ) oleh
para ahli dan para pihak yang terkait di bidangnya.
Sehingga hampir seluruh petani di Indonesia
dewasa ini akan berteriak jika ketersediaan pupuk dan pestisida di pasaran
berkurang, atau bahkan menghilang.
Ketergantungan terhadap penggunaan pupuk dan
pestisida yang telah berlangsung puluhan tahun dari petani telah menimbulkan
dampak buruk bagi hasil-hasil produksi mereka, di mana hasil produksi dari
usahatani sayuran, cabe dan padi sawah pasti mengandung pestisida, lalu kita
mengkonsumsinya.
dan saat yang sama kita sebagai konsumen telah
memasukkan bibit-bibit penyakit dari hasil-hasil pertanian yang tidak ramah
lingkungan ke dalam tubuh kita. Pada periode tertentu mungkin kita belum merasakan
dampak dari residu / kandungan pestisida dalam sayuran, dan cabe yang kita
konsumsi, namun mungkin pada beberapa tahun kemudian kita akan merasakan sakit
yang sulit disembuhkan, bahkan menyebabkan kematian.
Kini kesadaran untuk mengkonsumsi hasil-hasil
pertanian tanaman pangan dan sayuran yang bebas dari pupuk dan pestisida mulai
di sadari dan di lakukan oleh banyak pihak, akan tetapi untuk memperolehnya
masih sangat sulit, dan masih susah di bedakan mana produk organik dan mana non
organik.
Kesadaran akan produk sayuran organik dalam
pemenuhan kebutuhan rumah tangga sehari-hari perlu mulai dilakukan gerakan
menyeluruh dari parapihak sehingga petani mau memproduksinya. Keengganan para
petani untuk memproduksi sayuran dan cabe organik di lahan-lahan mereka juga di
pengaruhi oleh permintaan dan harga yang sering kali mereka di hargai dengan
sangat tidak wajar. padahal untuk memproduksi sayuran organik membutuhkan
lahan-lahan baru, membutuhkan teknik yang benar sesuai standar organik, serta
biaya yang besar pula.
oleh karenanya kami mencoba memperkenalkan cara
budidaya sayuran organik organik yang memenuhi standar minimal sesuai
pengalaman dan pengetahuan yang di miliki :
Teknik budidaya sayuran organik :
1. Pemilihan
lahan budidaya
Lahan budidaya yang
direncanakan merupakan lahan baru atau paling tidak selama 5 tahun
tidak menggunakan pestisida ( fungisida dan herbisida ).
2. Pengolahan
lahan
Pengolahan lahan sebaiknya
dilakukan dengan menggunakan traktor atau alat pertanian yang memadai, setelah
itu dilakukan pembuatan bedengan sesuai kebutuhan dan standar budidaya.
Jika lahan yang akan di tanami kurang subur, sebaiknya setelah pengolahan
awal di tambahkan pupuk kandang /
kotoran hewan ( kambing dan sapi ) yang telah matang dan siap pakai.
sekedar tambahan bahwa setiap 1 ha lahan membutuhkan sampai
dengan 2-3 ton pupuk kandang. Lalu saat pembuatan bedeng pupuk kandang di
campur dengan tanah.
3. Penyiapan
benih dan pembuatan bibit
Benih yang disiapkan merupakan
benih unggul yang laku di pasaran, sedangkan untuk kegiatan budidaya perlu
disiapkan bibit siap tanam. Agar benih dan bibit tidak diserang hama maka sebaiknya
menggunakan waring sebagai pelindung. buatlah rumah bibit/ tempat persemaian
yang dapat digunakan beberapa tahun ke depan.
4. Pemeliharaan
:
Penyiangan
dilakukan dengan menggunakan alat pertanian seperti pacul dan sabit, jangan
menggunakan herbisida.
5. Pengendalian
hama dan penyakit
Untuk pengendalian hama dan
penyakit dapat di gunakan air rendaman tembakau dan daun pepaya untuk
pengendalian serangan kutu, ulat dan walang sangit.
Demikian beberapa teknik budidaya sayuran organik
berdasarkan pengalaman kami dalam kegiatan budidaya cabe dan sayuran.
Sekedar share, semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar